Selasa, 10 April 2012

Kata Indonesia untuk "spiral"


Di pelajaran matematika kita mengenal "bujur sangkar", "jajaran genjang", atau "layang-layang"; istilah yang diambil dari kosa kata bahasa kita sendiri. Tetapi untuk bentuk garis yang melingkar berulang-ulang, tampaknya kita tidak punya perbendaharaan kata sendiri. Karenanya kita serap penuh kata "spiral".

Padahal para pakar bahasa bisa mengusulkan sebuah kata yang berakhiran lit. Kita akan lihat bahwa bunyi ini erat kaitannya dengan makna melingkar berulang. Contoh yang bagus adalah melilit. Kemudian membelit. Atau ketika kita sakit perut, seolah-olah usus kita diputar beberapa kali: sembelit.

Jika kita bergerak seperti memutar berulang kali, orang menyebutnya jumpalit. Dan jika kita menghindar dengan gerakan seperti berputar ke sana-sini, kita namakan berkelit.

Kita pernah menciptakan kata baru dengan bunyi lit: tulalit. Nada telepon ini sangat akrab di telinga kita, meski tanpa "lirik"; dan naluri bahasa kita menerjemahkan melodinya dengan "tu-la-lit". Mengapa harus berakhiran lit? Mengapa tidak tidak dipilih "lirik" lain? Boleh jadi karena ada kaitan dengan kabel telepon yang memang berbentuk spiral ...

Jadi, bolehkah kita menciptakan kata Indonesia untuk "spiral"? Mengapa tidak. Kita bisa usulkan misalnya  "kwelit" ... sebuah gabungan dari lit dengan kata "kuwel-kuwel" :-)

Apakah kata baru ini bisa populer? Harus diakui, ini pertanyaan yang sulit.

Lema sebelum: Kedondong montong dari Hongkong (2) 
Lema sesudah: Berita gempar: Lima lemparan di bawah par

Tidak ada komentar:

Posting Komentar