Rabu, 20 Juni 2012

Tak ada kerabat sahabat pun berguna (2/3)

[... sambungan]

Apa lagi yang dilakukan oleh nenek moyang kita dengan akar? Memukul. Beberapa akar memang cukup cocok untuk memukul: ringan, elastis, menyakitkan, tapi tidak mematikan. Tampaknya akar pada awalnya digunakan untuk memukul binatang piaraan seperti kerbau, sapi, atau anjing.

Ada beberapa kata tua berbunyi “bat” yang bermakna memukul dengan sesuatu lentur, kecil, atau tipis. Kata-kata itu ialah membabat, mengembat, menyambat, menyebat, dan menyabat. Semuanya sekarang sudah jarang digunakan, kecuali menyabat yang divariasikan dengan menyabet, atau membabat dengan pengertian menebas.

Memukul dengan akar tentunya harus dilakukan dengan cepat, kalau tidak ya tidak ada efeknya. Dari sini “bat” melahirkan makna lain: melakukan sesuatu dengan cepat. Menyembat misalnya, bermakna menarik sesuatu dengan cepat, seperti pancing atau keris. Menyabet sekarang juga berarti merebut, di samping bermakna memukulkan pedang, keris, golok, dsb. Begitu juga dengan kata embat, yang terdengar seperti bahasa gaul, tetapi sebenarnya kata tua, berarti mengambil barang dengan cepat.

Gerakan yang sangat cepat disebut kelebat. Jantung yang berdetak cepat dan berdebar-debar disebut kebat-kebit. Hingga kini orang masih mengucapkan “bat bet bat bet” untuk menunjukkan gerakan yang cepat ke sana sini.

[bersambung ...]

Lema sebelum: Tak ada kerabat sahabat pun berguna (1/3)
Lema sesudah: Tak ada kerabat sahabat pun berguna (3/3)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar