Kamis, 16 Februari 2012

Cara menjepit kue gapit dengan sumpit


Kepiting dan kalajengking memiliki lengan dengan dua jari tajam yang kita sebut capit. Gerakan untuk menekan atau menahan sesuatu dengan organ tubuh ini, kita sebut menjepit.

Tampaknya bunyi pit ini kita anggap cocok untuk menggambarkan keadaan di mana sesuatu tertekan atau tertahan dari dua sisi. Kita menggepit map di bawah ketiak, di antara lengan atas dan dada. Seorang pengantin berjalan diapit kedua orang tuanya. Seorang pegulat menghimpit lawannya dengan kedua kakinya (hm, dia pasti merasa sempit ...).

Ketika kakek-nenek kita melihat pendatang dari Tiongkok makan dengan memakai dua batang bambu kecil untuk menahan nasi, naluri bahasa mereka langsung lari ke bunyi pit. Maka keluarlah kata sumpit. Padahal kata ini awalnya digunakan untuk alat berburu dari bambu, yang ditahan di mulut oleh kedua belah bibir.

Menariknya naluri yang sama tampaknya juga keluar di bangsa lain yang bahasanya masih satu keluarga. Di Malaysia, sumpit itu disebut sepit; sementara di Filipina sipit.

Kata terakhir di atas, di kita digunakan untuk menggambarkan mata yang tampak mengecil karena seperti ditekan oleh kedua belah kelopak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar