Rabu, 22 Februari 2012

Orang Barbar di bar

Kita sudah lihat bagaimana byur terkait dengan akar kata bur. Bagaimana dengan byar? Apakah terkait dengan bar?

Kita mendengar byar ketika sekeliling kita menjadi terang, misalnya ketika lampu menyala (atau byar-pet jika listrik sering mati-hidup). Kemudian ada gebyar ketika sesuatu diperlihatkan, misalnya pertunjukan di panggung.

Kedua kata tsb. menunjukkan tampaknya sesuatu yang sebelumnya tak terlihat.

Ini sejalan dengan kata gambar, jabar atau babar. Menggambar berarti memunculkan sosok ke atas media yang sebelumnya kosong. Menjabarkan bermakna menerangkan, sehingga detail yang tadinya tak terungkap menjadi terlihat. Membabarkan berarti memaparkan hal-hal yang sebelumnya tertutup. Dulu orang membabarkan layar, sehingga kain yang tadinya terlipat ini menjadi terbentang. Ini sejalan dengan kata mengibarkan panji-panji, sehingga bendera kain ini tampak ke mana-mana.

Dari babar dan kibar ini, tampaknya pengertian bar meluas menjadi "tampak/terlihat/berkembang ke mana-mana", atau pasnya: melebar. Benih padi ditebar di pesawahan, peternak mengumbar kambingnya di padang rumput, kelelawar berbebar dari sebuah gua ke langit luas, gosip menyebar ke seluruh kampung. Dan jika dari mulut seseorang banyak kata muncrat ke mana-mana, kita sebut gembar-gembor.

Akhirnya, ketika manusia yang tadinya berkumpul menjadi berpencar, kita sebut bubar. Variasinya adalah buyar, dengan huruf y. Dan di sini kita kembali ke tautan antara byar dan bar.

Lema sebelum: Naga seharusnya menyemburkan air, bukan api 
Lema sesudah: Kidung orang badung yang tersandung 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar