Kamis, 23 Februari 2012

Kidung orang badung yang tersandung


Seorang wanita berkerudung yang sedang mengandung berlindung di sebuah gedung ketika hari mendung. Lima bunyi dung di dalam satu kalimat. Adakah keterkaitannya?

Bisa jadi. Ada kemungkinan semuanya bermakna menutup. Tapi kita akan mulai dengan kata lain: tudung. Kata ini biasa kita pakai untuk sesuatu yang menutup; misalnya tudung saji untuk menutupi makanan. Dari sini kita beralih ke kudung: kain yang digunakan untuk menutup kepala. Kita kenal juga variasinya: kerudung.

Ketika langit dipenuhi awan gelap, dan cahaya matahari menjadi tertutup, kita menyebutnya mendung. Dan sebuah bangunan yang menutupi kita, baik dari cahaya matahari maupun hujan, kita namakan gedung.

Sekarang kita lihat anak ayam. Ketika ada elang datang menyambar, mereka berlarian menuju induknya. Si induk mendekap anak-anaknya dengan sayapnya, dia menutupi mereka dari incaran sang elang. Si ibu ayam melindungi buah hatinya.

Ibu, sang pemberi perlindungan kita sebut indung. Kata ini sudah jarang digunakan; kita paling hanya kenal istilah indung telur. Di beberapa daerah, kata ini masih digunakan dengan makna ibu. Misalnya di kalangan orang Banjar, di Kalimantan; atau orang Sunda di Jawa Barat.

Satu lagi kasih ibu untuk kita: sejak awal ibu sudah pasang badan dengan menutupi kita di dalam tubuhnya selama berbulan-bulan lamanya. Ya, itulah saat ketika ibu mengandung kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar